Formulir Kontak

 

Where's Mommy?

Ada seorang sopir taksi yang istrinya tiba-tiba menghilang, meninggalkan dia dengan seorang putri berusia lima tahun yang selalu menyendiri. Sang ayah harus bekerja berjam-jam, dan tidak bisa menghabiskan banyak waktu di rumah. Ia sering pergi keluar saat menjelang pagi, dan kembali sampai larut malam.

Tetangganya adalah seorang wanita lajang, dan dia dengan ramah menawarkan diri untuk datang dan merawat anaknya sementara dia pergi.

Setiap malam, gadis kecil akan terjaga, menangis, dan memanggil nama ayahnya. Kemudian, suatu malam, ia berhenti menangis. Itu terdengar di pintu kamar tidurnya, tetangganya bisa mendengar tawa gadis kecil itu. Kedengarannya seolah-olah dia sedang berbicara dengan seseorang.

"Oh, ayahnya pasti pulang lebih awal," pikir tetangganya.

Dia membuka pintu kamar tidur, dan menemukan gadis kecil tersebut yang duduk sendirian di tempat tidurnya, tertawa dalam gelap. Tidak ada orang lain di ruangan itu. Tetangganya memutuskan bahwa ia harus bertanya tentang perilaku anehnya itu.

"Dengan siapa kamu sedang bicara, sedangkan Ayahmu masih bekerja?" Tanya dia.

"Ibuku," jawab gadis kecil itu. "Setiap kali aku kesepian dan menangis, Ibuku datang dan memelukku serta mencium pipiku."

Wanita itu terkejut. "Tapi aku selalu di sini, dan pintu depan terkunci," katanya. "Bagaimana dia bisa masuk?"

Gadis kecil itu menunjuk ke pintu basement dan berbisik, "Dia datang merangkak keluar dari sana.

Keringat dingin mulai turun dari punggungnya, dan dia segera menelepon polisi.

sumber : mmuld.wmx.mobi 

Total comment

Author

Unknown
Namanya Anneliese Michel. Lahir pada 21 September 1952 di Klingenberg, Bavaria, Jerman. Keluarganya merupakan penganut Katolik yang taat dan Michel dididik secara ketat. Karena didikan agama dari keluarganya yang ketat, Michel sering berdoa untuk menghapuskan dosa – dosanya saat dia pernah mengalami kecanduan akan narkoba.

Awal Mula Gejala Aneh Yang Dialami Anneliese Michel

Pada tahun 1968, saat Michel masih SMA, ia mengalami kejang-kejang. Beberapa temannya berpendapat bahwa Michel menderita Epilepsi. Saat itu, seorang ahli saraf dari klinik psikiatri Wurzburg mendiagnosis Michel menderita Epilepsi Gran Mal. Setelah kejadian itu, Michel sering berhalusinasi ketika berdoa. Dia mengaku kerap mendengar suara yang mengatakan bahwa dirinya telah dikutuk. Pada tahun 1973, Michel mengalami depresi berat dan berniat untuk bunuh diri. Perilakunya menjadi semakin aneh, ia pernah merobek pakaiannya sendiri, makan batu bara dan laba – laba di lantai, bahkan meminum urinnya sendiri. Terkadang, ia menjerit histeris secara tiba-tiba, dan menyalak seperti seekor anjing. Pada tahun 1975, orang tuanya yakin bahwa putrinya telah dirasuki oleh roh halus. Mereka lalu mencoba cara lain untuk menyembuhkan Michel, yaitu dengan ritual pengusiran roh jahat atau biasa disebut exorcist.

Orang Yang Pertama Kali Mengetahui Bahwa Michel Telah Dirasuki

Orang yang pertama kali mengetahui bahwa Michel telah dirasuki oleh roh jahat adalah seorang wanita tua yang mendampingi Michel ketika ia berziarah. Wanita itu menyadari keanehan pada diri Michel ketika Michel berulangkali menghindar ketika melewati lukisan Jesus. Michel juga menolak ketika diberi air suci dari sumber mata air. Wanita itu juga mengatakan bahwa ia merasakan aura yang berbeda ketika berada didekat Michel. Seorang dukun dari kota terdekat memeriksa Michel. Ia menyimpulkan bahwa Michel memang telah dirasuki oleh roh jahat. Orang tua Michel meminta ritual pengusiran roh jahat kepada dukun itu, namun dukun itu menolak. Akhirnya, mereka meminta bantuan kepada Uskup setempat.

Siapakah Orang Yang Melakukan Ritual Pengusiran Roh Jahat ?

Orang tua Michel yang putus asa kemudian meminta bantuan seorang Uskup untuk menyembuhkan Michel. Uskup yang bernama Joseph Stangl ini kemudian menugaskan dua orang pendeta, yaitu Pastor Arnold Renz dan Pendeta Ernst Alt. Keduanya ditugaskan oleh sang Uskup untuk melakukan ritual pengusiran besar terhadap Anneliese Michel. Ritual Exorcist yang dilakukan kedua pendeta ini berdasar pada “Rituale Romanum” sesuai dengan hukum Cannon yang berlaku pada abad ke-17 ( saya tidak tahu maksud dari hukum Cannon ). Pastor Arnold Renz adalah mantan misionaris di China, sedangkan Pendeta Ernst adalah seorang Pendeta biasa di tempat asalnya. Mereka berdua melakukan ritual pengusiran roh jahat terhadap Anneliese Michel selama 10 bulan, yang terdiri dari 67 sesi. Setiap minggu, kadang dilakukan satu atau dua sesi ritual. Beberapa sesi bahkan berlangsung hingga 4 jam

Apakah Anneliese Melihat Sosok Setan Pada Orang Di Sekitarnya ?

Menurut The Washington Post, Anneliese mulai melihat sesosok setan pada setiap orang yang dilihatnya saat ia mulai mengalami gejala aneh diatas. Ini mungkin menjelaskan mengapa Anneliese sering histeris secara tiba – tiba. Bahkan kedua pendeta tadi yakin bahwa sejak mereka melakukan ritual pengusiran, roh yang merasuki Anneliese semakin memperparah keadaan Anneliese.

Anneliese Michel

Lalu, Roh Jahat Apa Yang Merasuki Anneliese ?

Anneliese sendiri mengatakan kepada dua pendeta itu, bahwa ada beberapa roh yang kini merasuki dirinya. Dia menyebutkan ada roh Judas Iscariot, Adolf Hitler, Nero, Cain, Fleischmann, dan yang paling kuat, yaitu Lucifer. Dia juga menyebutkan bahwa sisi gelap dari dirinya juga turut merasukinya.
Kedua pendeta ini bahkan kerap berhadapan dengan roh Lucifer yang menolak untuk keluar dari tubuh Anneliese. Mereka mengatakan bahwa roh ini adalah roh yang paling sulit untuk dihadapi

Apakah Ritual Pengusiran Roh Ini Berdampak Pada Tubuh Anneliese ?

Anneliese telah menjalani 67 sesi ritual pengusiran roh jahat selama 10 bulan. Selama itu pula, Anneliese mengalami sejumlah kerusakan pada bagian tubuhnya. Ligamen di lututnya telah pecah, kakinya juga mengalami kelumpuhan, sehingga pada saat-saat tertentu, orang tua Michel membantunya.

Kematian Anneliese Michel

Pada tanggal 1 Juli 1976, Anneliese Michel ditemukan telah meninggal. Menurut otopsi, Michel meninggal akibat dehidrasi parah dan kekurangan gizi. Sebelum kematiannya, Michel selalu menolak untuk makan. Dia percaya bahwa tindakannya itu akan mempercepat kematiannya, dan itu satu – satunya cara untuk mengusir roh-roh jahat yang tengah merasukinya. Tentunya, hal ini membuat kedua orang tuanya sangat sedih. Sebelum kematiannya, Anneliese sempat mengutarakan kata-kata terakhirnya “Beg for Absolution”, ini ditujukan kepada kedua pendeta yang telah berusaha menolongnya, dan untuk ibunya ia berkata ” Mother, I’m Afraid.”

Mengapa Anneliese Michel Dirasuki Roh – Roh Jahat ?

Belum ada keterangan pasti mengenai penyebab Michel dirasuki oleh roh-roh itu. Dia adalah seorang yang religius, begitu juga dengan keluarganya. Hanya saja, 4 tahun sebelum Anneliese lahir, ibunya melahirkan seorang anak hasil hubungan gelapnya yang bernama Martha. Ketika Anneliese masih kecil, ibu Michel mendorongnya untuk melakukan penebusan dosa atas dosa yang dilakukan oleh ibunya dahulu. Pendeta yakin, ini adalah sebab utama Anneliese dirasuki oleh roh-roh itu. ” Ini seharusnya tidak terjadi. Ini adalah pengorbanan seorang anak kepada ibunya “, kata Pendeta Ernst.

Kontroversi Dalam Hukum

Bagaimana pun juga, hukum masih berlaku dalam kasus Anneliese. Pengadilan setempat menjatuhkan hukuman 6 bulan masa percobaan hukuman terhadap kedua pendeta tadi dan keluarga Anneliese. Tuduhannya adalah mereka dianggap menghalangi upaya medis untuk melakukan pertolongan terhadap Anneliese. Namun, seorang pengacara membela mereka karena merasa apa yang dilakukan pihak keluarga dan pendeta tadi adalah upaya untuk menyembuhkan Anneliese.

sumber : mmuld.wmx.mobi 

Total comment

Author

Unknown

SAVE ME!!!!


Rahma adalah seorang petugas social, spesifikasinya adalah menangani kasus kasus yang berhubungan dengan penganiayaan terhadap anak disebuah keluarga.
Sebagai seorang petugas social, rahma terlalu menarik sebenarnya. Disamping cantik dan memiiki tubuh yang sangat bagus, seharusnya dia menjadi seorang model saja. semua rekan rekan dikantornya seringkali meledeknya sebagai seorang “model nyasar”. Bagi seorang idealis seperti rahma, uang bukan menjadi sebuah masalah. Mungkin uang merupakan salah satu katalisator bagi seseorang untuk mendapatkan kepuasan duniawi, namun terkadang orang dengan banyak uang masih memiliki kesulitan dalam mencari cara untuk memuaskan batinnya.
Dalam umur yang tergolong masih muda, rahma belum memikirkan rencana untuk menikah. Baginya pernikahan terkadang disatu sisi menjadi sebuah penghalang dalam pengabdiannya terhadap pekerjaannya, terhadap lingkungan social. Masalah materi, rahma tidak memiliki kesulitan sama sekali. Bisa dikatakan pekerjaannya di dinas social justru merupakan sebuah sambilan saja. Diluar kehidupannya sebagai seorang petugas social, usaha bisnisnya sukses dimana mana. Dari butik, usaha kuliner sampai pada perlengkapan kecantikan, semuanya menghasilkan pendapatan yang lebih dari cukup untuk membiayai model hidup seperti apapun. Rahma adalah seorang idealis, dia bekerja di kantornya kini adalah demi mendapatkan kepuasan batin semata. Seorang altruis sejati yang mendapatkan kepuasan dan kebahagian dari kebahagiaan orang lain yang mendapatkan pertolongannya.
Sudah selama sebulan dia melakukan kunjungan rutin disebuah keluarga yang menjadi sumber perhatiannya selama ini. keluarga tersebut kini hanya beranggotakan seorang ibu dan seorang gadis kecil berusia dua belas tahunan tahunan. Ibu ambar sebelumnya merupakan seorang yang sangat elegan, tegar, dan cerdas. Mungkin semua sifat itu menurun pada putrinya, erna. Sebelumnya keluarga ini tinggal disebuah komplek perumahan elit. Namun setelah suaminya meninggal, keadaan ekonomi berubah 180 derajat. Ibu ambar dan putrinya kini tinggal disebuah rumah kecil di pinggiran kota.
Perubahan keadaan inilah yang mungkin mengakibatkannya mengalami depresi hebat. Manusia bisa begitu merasa terjatuh ketika apa yang dimilikinya,dikumpulkan dalam jangka waktu yang tidak singkat, tiba tiba harus hilang dalam sekejap.
Ambar menjadi seorang yang temperamental, emosinya meledak ledak, dan satu satunya pelampiasannya adalah erna yang selalu berada di dekatnya.
Gadis kecil tak berdosa ini seringkali dijadikan samsak hidup oleh ibunya yang kini mengalami depresi.
Pertama kali rahma bertemu erna adalah dikantor polisi, ketika salah satu tetangganya melaporkan kekerasan ambar terhadap anaknya ini. rahma sedikit banyak melihat dirinya sendiri didalam sosok anak ini, seorang yang tegar, sosok wanita yang amat tangguh menghadapi tiap cobaan. Namun rahma dapat menyadari dari tatapan anak itu bahwasanya dia benar benar memerlukan perlindungan saat itu.
Namun dia tidak bisa berbuat banyak. Ketika ambar hendak ditahan atas tuduhan penganiayaan, erna menyangkal semua tuduhan itu, nampaknya dia mengkhawatirkan keadaan ibunya. Bisa diterka sebenarnya dalam rumah kecil dan sempit itu ernalah yang menjadi pengatur roda kehidupan keluarga. Ambar menurut catatan kesehatannya menjadi seorang pecandu, narkotik dan alcohol kini mengalir dalam darahnya. Membuat pikirannya menjadi tidak waras. Hal ini tentu saja diketahui oleh erna, namun apapun yang terjadi, dia tetap bungkam, bagaimanapun juga ambar adalah ibu dan satu satunya keluarganya yang masih tersisa.
Ada sebuah hal yang selalu terbayang bayang dalam pikiran rahma, saat mereka hendak berpisah, dimana erna harus kembali kerumah sempit itu, untuk menjalani rutinitasnya dengan ibunya, erna memegang erat lengan tangan rahma; “kau akan menyelamatkan kami bukan? Aku butuh seorang pelindung saat ini”. kata kata erna selalu terngiang di telinga rahma, dan tatapan matanya yang tajam tidak menunjukan permohonan belas kasihan, Nampak sangat dingin disana, namun apapun semua itu rahma tahu satu hal; gadis cilik ini benar benar membutuhkan seseorang untuk mengeluarkannya dari masalah ini tanpa harus memisahkannya dengan ibunya. Tapi bagaimana mungkin? Ambar dalam keadaan depresi hebat ditambah lagi dengan alcohol dan narkotik yang ia konsumsi membuat semuanya menjadi bertambah buruk saja.
Rahma tidak memiliki jalan keluar, namun dia berjanji akan membantunya sekuat tenaga. Dia menatap mata gadis cilik itu, merasakan iba yang teramat sangat sebelum beberapa saat kemudian dia harus pergi karena kepentingan kantor dan begitu dia kembali, ambar telah membawa erna kembali ke rumah.
Kunjungan pertama rahma ke rumah ambar adalah dua minggu setelah pertemuan pertama mereka. Sebelumnya masalah ini dipantau oleh salah satu petugas senior disana. Namun dalam penilaian atasannya, apa yang petugas itu lakukan tidak cukup membantu sehingga kemudian dia membuat sebuah alternative lain, sebuah pendekatan yang bisa dikatakan tidak biasa untuk masalah ini. Atasannya mengetahui bahwa rahma sangat tertarik akan kasus ini dan memiliki ikatan emosi kuat dengan erna. Hendra, atasannya, kemudian menugaskan rahma untuk melakukan kunjungan rutin ketempat tersebut. “kurasa kau adalah orang yang cocok untuk mengurus hal ini. aku tahu kompetensimu, dan aku tahu kau bisa melakukan penilaian yang objektif, satu hal yang aku tekankan disini adalah agar kau jangan melibatkan perasaanmu walaupun hal itu jelas tidak mungkin. Aku melihat semua laporan, dan aku tidak bisa mencegah emosi membakarku. Namun bagaimanapun kita harus bekerja secara professional. Meyakinkan erna bahwa hidup dengan ibunya adalah sebuah mimpi buruk mungkin bisa mempermudah pekerjaanmu. Walaupun sulit aku rasa semua itu bisa untuk dicoba” pesan hendra sebelum rahma melakukan kunjungannya.
Kunjungan terakhir adalah seminggu yang lalu. Ambar dalam keadaan yang sangat parah, dan erna menolak kunjungan berikutnya, karena merasa bahwa petugas yang datang terlalu menekan ibunya dan membuat semua hal menjadi bertambah buruk bagi dirinya.
Rahma hanya mengangguk, mencoba memahami situasi dari semua sudut pandang semampu yang ia bisa.
Perjalanan dari kantor menuju tempat erna memakan waktu hampir dua jam lamanya, namun hal ini tidak menyurutkan tekad rahma untuk membantu mereka. Sepanjang perjalanan rahma melihat lihat catatan laporan kunjungan. Semua yang dia lihat Nampak sebagai sebuah formalitas belaka, tidak memperlihatkan sebuah laporan yang menyeluruh. Pikirannya kembali pada sosok erna, gadis cilik malang yang terjebak dalam sebuah keadaan menyedihkan. Didalam mobil rahma memikirkan kata kata yang akan dia katakana untuk membujuk erna agar bisa lepas dari ibunya. Memang seharusnya badan perlindungan anak memiliki otoritas tersendiri untuk hal ini. namun seperti yang kalian kira, ambar merupakan orang yang terpelajar, dia mengetahui seluk beluk hukum akan hal hal semacam ini, sehingga selalu berhasil lepas dari jeratan hukum dan tetap mencengkeram erna sebagai miliknya.
Rahma tiba di rumah itu sekitar pukul 8 pagi. Setelah mearkirkan mobilnya, dia segera beranjak turun dan menyiapkan segala sesuatunya, terutama mental.
Rumah tersebut sebenarnya tidak terlalu buruk bagi kebanyakan orang, namun bagi seseorang yang pernah mencicipi kemegahan sebuah istana sebelumnya, rahma bisa mebayangkan bahwa rumah kecil ini tidak lebih dari mimpi buruk semata, apalagi dimata ambar dimana dalam pikiran orang semacamnya, ego merupakan sesuatu yang teramat penting, diatas segalanya. Rumah ini Nampak tidak terawat, tampak kumuh, halaman depang penuh dengan dedaunan kering berserakan dari pohon mangga yang ada di depannya. Nampaknya penghuni rumah ini tidak begitu memperdulikan hal ini, tidak punya waktu atau bahkan sudah lupa bagaimana cara membersihkan sebuah rumah. Dibelakang rumah terdapat sebuah kebun, yang sekilas keadaannya tidak jauh berbeda dengan bagian depannya.
Rahma mengetuk pintu rumah. Tidak ada jawaban. Rahma melihat sekelilingnya, keadaan lingkungan tersebut Nampak lengang, nampaknya masyarakat sekitar sibuk mengurus masalahnya sendiri sendiri. Rahma meutuskan untuk mengetuk pintu rumah dengan lebih keras, mungkin ambar masih tidur atau dalam keadaan teller sehingga tidak mendengarnya.
“spada!!!... adakah orang didalam?”
Masih tidak ada jawaban juga.
Rahma kembali menengok sekeliilingnya. Seorang tetangga kemudian Nampak keluar dari rumah hendak membeli sesuatu, rahma memutuskan untuk bertanya padanya.
Tetangga tersebut mengatakan beberapa hari yang lalu sering teredengar suara erna berteriak diikuti dengan suara benda benda pecah dari dalam rumah tersebut. Dia tidak berani untuk ikut campur, mengingat bahwa sebenarnya keluarga tersebut dalam pengawasan pihak kesejahteraan social, maka dia memutuskan bahwa apapun yang ada disana menjadi tanggung jawab badan social tersebut.
“untunglah anda datang nona… aku yakin sesuatu yang buruk terjadi dirumah itu” kata tetangga tersebut dengan penuh keprihatinan
“saya mengetuk pintu rumah namun tidak ada yang menjawabnya,…. Apakah mereka sedang bepergian?” tanya rahma
“tidak begitu yakin…. Memang beberapa hari yang lalu sejak keributan yang saya dengar suasana rumah menjadi sepi… semoga tidak ada hal buruk yang erjadi….” Kata tetanggatersebut
“mungkin saya harus datang lagi lain waktu…” kata rahma sembari berpamitan.
Sepanjang perjalanan pulang rahma merasakan bahwa erna pastilah dalam masalah yang serius, namun dia harus berpikiran positif, mungkin saja akhirnya ambar berubah perilaku dan mengajak putrinya berlibur dan bersenang senang.
Malam itu ketika rahma hendak tidur, ponselnya bordering… sebuah pesan singkat dari atasannya menanyakan bagaimana perkembangan keluarga ambar. Rahma berpikir sejenak, dan mengatakan bahwa semuanya Nampak lebih baik, dan kembali akan melakukan kunjungan dua hari kemudian. Rahma membalas sms dan kemudian memutuskan untuk tidur.
Menjelang subuh ambar terbangun dari tidurnya. Sebuah mimpi yang begitu mengerikan datang dalam tidurnya. Semua itu berkaitan dengan erna. Dia melihat erna dalam keadaan babak belur, lebam dimana mana dengan wajah sangat ketakutan meringkuk dipojokan kamarnya. Bibirnya pecah, seperti telah dipukuli oleh ibunya. Namun ada hal yang sangat aneh dalam mimpi itu berkaitan dengan erna. Wajahnya sangat ketakutan namun sorot matanya Nampak begitu marah dan menyimpan dendam. Rahma bersyukur bahwa semua itu hanyalah mimpi. Dia kemudian beranjak dari ranjangnya untuk berwudhu dan menunaikan sholat subuh, dan mungkin semua itu bisa menenangkan pikirannya.
Ketika dia hendak membuka pintu kamarnya, dia mendengar suara gemerisik dari arah ranjangnya. Mengira bahwa itu adalah kucing kesayangannya, rahma berbalik dan apa yang dia lihat sungguh membuatnya sangat terkesiap. Erna berdiri di depan lemarinya “kau sudah berjanji untuk melindungkiu? Kenapa kau tidak pernah datang?” tanya sosok erna… suaranya begitu dingin dan gelap, terasa begitu geram. Rahma kemudian meraih sakelar lampu dan menyalakannya. “erna… kenapa kau bisa—“ belum sempat menyelesaikan pertanyaannya, erna telah menghilang. Rahma merasa sangat bingung namun tidak bisa dipungkiri dia cukup merasa bergidik pula. “mungkinkah semua itu hanya imajinasi saja? Mungkin semua hal ini begitu menyita perhatiannya” pikir rahma.
Rahma kemudian memutuskan untuk kembali mengunjungi rumah ambar pagi itu. dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.
Rahma kembali mengunjungi rumah ambar. Sebelum dia mengetuk pintu, erna telah membukakan pintu untuknya.
“aku sudah menunggumu” kata erna singkat sambil memberikan isyarat agar rahma masuk.
Rahma tidak melihat ambar ada dirumah. “dimana ibumu?” tanya rahma. “tidur” jawab erna pendek. Rahma melihat bekas lebam dipipi erna yang disembunyika dengan bedak tebal, cukup meyakinkan memang, namun entah kenapa rahma bisa melihat lebam tersebut.
Rumah tersebut memang kecil dan pengap. Cahaya matahari tidak cukup menyinari bagian dalam rumah. Suasana yang ada disana lebih terasa seperti disebuah bunker daripada sebuah rumah. Remang remang dan pengap, dan ada sebuah bau yang samar… seperti bau busuk dari kulkas yang tidak pernah dibersihkan dan semua isinya membusuk. Erna menyilahkan rahma untuk duduk diruang tamu. “ibu sedang tidur… mungkin masih teller, lebih baik jangan kau ganggu… aku bisa mendapatkan kesulitan nanti” kata erna setengah memohon. Namun ada ketegasan dalam nada suaranya, seperti memberi sebuah perintah saja. Rahma hanya tersenyum dan mengangguk pengertian. Rahma mulai melakukan tugasnya sebagai seorang petugas social, memberikan pertanyaan demi pertanyaan kepada erna, namun erna tampak seperti tidak terlalu antusias. “bisakah kita hentikan semua ini? aku terlalu lelah mengurus ibu akhir akhir ini” katanya. “dan kenapa kau tidak pernah datang seperti yang telah kau janjikan sebelumnya?” tanya erna sengit. Rahma hanya menghela nafas, dan berusaha menjelaskan bahwa semua membutuhkan proses yang rumit. Nampaknya erna bisa mengerti hal ini “tidak apa apa… setidaknya kau telah datang…” kata erna.
Merekapun kemudian berbincang lebih akrab lagi, setelah suasana mencair. Entah kenapa rahma merasakan bahwa dia bisa mengerti, sangat mengerti tentang apa yang erna alami. Bahkan dia bisa menyimpulkan seperti apa kepribadian erna dalam sebuah pertemuan singkat itu. dari apa yang dituturkan erna, rahma bisa menangkap bahwa ambar memang seringkali melakukan kekerasan terhadap anaknya, bahkan terkadang dia hampir membunuh putrinya sendiri. Pernah suatu hari erna dihajar menggunakan sapu sampai muntah darah, dan pernah juga ambar hendak menenggelamkan anaknya ini disebuah ember besar. Namun anehnya menurut penuturan erna, setelah melakukan semua itu ambar selalu menangis dan meminta maaf dengan amat menyesalnya… ambar seringkali mengatakan bahwa itu semua adalah kesalahannya.
Rahma merasa sangat shock mendengar hal ini, dan memutuskan untuk segera bertindak lebih jauh dalam menyikapi masalah ini. dia segera mengirimkan sebuah pesan singkat kepada hendra mengenai keadaan sebenarnya yang dialami oleh erna.
Sebelum pulang rahma merasa sangat gerah berada dirumah pengap itu. diapun kemudian meminta izin untuk menggunakan kamar mandi untuk mencucui mukanya. Erna menunjukan tempatnya. “kamar mandi ada diujung lorong… tapi tolong jangan berisik, kamar ibu ada diruangan sebelum kamar mandi… aku takut ibu sampai terbangun, dan aku mendapat kesulitan kembali. Aku sudah tidak tahan”. Rahma berjanji untuk melakukannya setenang mungkin.
Ketika rahma berjalan melintasi kamar ambar, selintas bau busuk kian menyengat. Rahma tidak bisa tidak berpikir macam macam, namun demi keselamatan erna dia memutuskan untuk mengabaikannya. Rahma kemudian masuk dan mencuci mukanya, berusaha untuk bersikap tenang. Kemudian dia keluar dan hendak berpamitan kepada erna, dan bahkan dia sempat berpikir untuk membawa kabur erna saja, namun mengingat kelihaian ambar dikantor polisi ketika interogasi dilakukan sebelumnya, rahma mengurungkan niatannya. “akan jauh lebih buruk lagi bagi erna jika aku melakukan hal ceroboh itu” pikir rahma.
Rahma berjalan menuju ruang tamu tempat dimana erna duduk menunggunya. Jarak antara kamar mandi dengan ruang tamu tidak begitu jauh dan tidak tertutup ruangan lain, sehingga rahma dapat melihat erna yang duduk membelakanginya. Namun begitu dia mendekati kamar ambar, rahma melihat bahwa pintu kamarnya kini terbuka sedikit, menyisakan sebuah celah saja, dan bersamaan dengan ini bau busuk tercium sangat kuat. Membuatnya sangat mual. Penasaran dengan hal ini, rahma memutuskan untuk mengintip kamar ambar. Apa yang dia lihat sungguh membuatnya sangat mual, walaupun dia tidak pernah bertemu dengan ambar sebelumnya namun dia bisa mengetahui bahwa maat membusuk yang teronggok diatas tempat tidur dengan wajah rusak adalah ambar. “Apa yang telah terjadi???” jerit rahma dalam hati tidak bisa menahan rasa shocknya. namun sebelum rahma bisa menguasai dirinya. Dia mendengar suara erna… suara yang sangat dingin dan terdengar sangat jahat dalam nada yang pelan tapi begitu mengintimidasi.. suara yang kini terdengar tidak seperti suara anak kecil seumurannya…
“apa yang kau lakukan?.... sudah kubilang agar jangan mengganggunya, atau aku akan mendapatkan kesulitan….”
Dan sebelum rahma dapat berkata kata lagi… kepala rahma berputar menghadapnya dengan tubuh masih membelakanginya. Rahma bergidik ngeri melihat hal ini, semua tungkai kakinya melemas, dan diapun ambruk diatas lantai. Dan kemudian dia melihat sosok erna perlahan lahan berdiri dengan kepala menghadap pada rahma, menatapnya penuh dendam dan tubuh yang masih menghadap arah sebaliknya…
“kau tidak pernah datang… kau telah ingkar janji… kau menyebabkan semua ini terjadi… kau membiarkanku dalam penderitaan… kau membiarkanku membunuh ibu…. “
Seketika tubuh erna memutar dan menghadap rahma, dan mulai berjalan mndekatinya. Rahma menjerit ngeri melihat horror yang ada di depannya… dan bertambah ngeri lagi ketika dia melihat erna yang berjalan mendekatinya dengan langkah aneh seperti orang yang terkena serangan epilepsy… mengejang dan berjalan terseret… rahma merangkak menuju masuk kekamar ambar tanpa dia sadari, dan nampaknya hal ini menjadi bertambah buruk saja.
Namun hal itu bukan bagian yang terburuk… ketika dia melihat dimeja rias yang ada dikamar itu dia melihat bayangan dirinya di dalam cermin… dan bayangan itu bukanlah bayangan dirinya melainkan bayangan dari erna sendiri. shock, ngeri dan bingung, serta mual bercampur dalam diri rahma…sebelum akhirnya dia menyadari sesuatu yang selama ini dia berusaha untuk sembunyikan. Yah semua menjadi sangat jelas sekarang! Rahmapun menjerit ngeri dan akhirnya diapun jatuh pingsan.
Rahma terbangun disebuah ruangan tertutup yang hanya menyisakan sebuah jendela kecil disatu satunya pintu yang ada diruangan itu. dia terikat disebuah ranjang, dan mendengar orang berbicara disampingnya. Hendra Nampak bercakap cakap dengan seorang wanita yang rahma tahu itu adalah ibunya, dan dia merasa sangat membencinya.
“dia kembali mengamuk… nampaknya traumanya telah menghancurkan benteng psikologisnya… dia benar benar kacau bu Ambar. Tidak ada pilihan lain bagi kami untuk memberikan penenang kembali” kata hendra kepada wanita itu… ibunya sendiri…
Rahma merasa sangat marah saat itu…entah karena apa, namun perasaan itu semakin menguat ketika dia melihat wanita itu. dengan semua senyuman manisnya.
“saya mohon pamit dulu… ada pasien lain yang harus saya tangani” kata hendra, dan wanita itu hanya tersenyum dan mengangguk. Hendrapun kemudian pergi meninggalkan rahma berdua saja dengan wanita itu.
Wanita itu yang merupakan ibunya, kemudian tersenyum… namun rahma mengetahui bahwa dibalik senyumannya itu bersembunyi sesosok iblis. “jangan khawatir anakku…” kata wanita itu “seperti yang kau tahu… aku telah menyingkirkan dia… kini dia tidak bisa menyentuhmu lagi, kau aman… akulah malaikat pelindungmu” bisik wanita itu ditelinganya. Setelah membisikan hal itu diapun beranjak pergi, dan sebelum keluar dari pintu, wanita itu kemudian berkata kembali pada rahma :
“jangan khawatir sayangku… mungkin saat ini kita tidak bisa berkumpul kembali karena kesehatanmu… namun jangan khawatir, ibu telah merencanakan sesuatu…. Kau akan segera keluar sebentar lagi, dan kita akan bersenang senang seperti yang biasa kita lakukan…” wanita itu menoleh kepada rahma dengan senyuman keji dan tatapan mata yang amat kejam saat ini…. dan diapun kemudian melenggang keluar ruangan, membiarkan rahma terkunci sendirian dikamar sempit serba putih itu.
Amarah dan rasa ngeri segera membakar seluruh tubuh rahma…. Namun dia tidak bisa melakukan apapun kecuali menjerit…….. dan menjerit…….

sumber : mmuld.wmx.mobi  

Total comment

Author

Unknown

WRONG TURN

Wrong Turn mempunyai 5 sekuel yang semua mengangkat tema mengenai manusia yang terkena racun kimia sehingga menjadi mutan.
•) Wrong Turn (2003)
Sutradara: Rob Schmidt
Opening dibuka dengan aktivitas panjat tebing yang dilakukan dua mahasiswa Halley dan Rich. Sial, Rick yang sudah sampai ke bukit lebih dulu, dibunuh seseorang. Halley yang masih berusaha memanjat lengkap dengan tali yang mengikatnya, ditarik seseorang dari atas. Namun, dia bisa memutus tali dengan pisau. Meski sialnya, dia tidak bisa menyelamatkan diri ketika berada di bawah.
Dan adalah Chris, lulusan kedokteran yang mengemudi di jalan raya untuk menghadiri wawancara kerja. Sayang, jalan yang dia tempuh terkena kemacetan. Maka dari itu dia berbalik arah dan mencari jalan lain agar sampai di tujuan. Sayang dia kesasar dan tiba-tiba menabrak sebuah mobil yang terparkir begitu saja di tengah jalan.
Rupanya dia menabrak mobil kosong yang dihuni enam orang anak muda yang sedang travelling. Keenam orang itu mengaku mobil terganggu karena kawat yang berada di tengah jalan. Chris pun berkenalan dengan Jessie, dan sepasang kekasih yang sudah bertunangan: Scott dan Carly. Keempatnya berjalan kaki meminta pertolongan di tengah hutan. Sementara dua pasangan lain, Evan dan Franchine menunggu di mobil.
Sambil mengisap ganja, Evan dan Franchine tak menyadari adanya bahaya. Sampai keduanya tewas ditangan manusia hasil mutasi limbah kimia yang berwajah mengerikan.
Teror pun dimulai. Chris dan ketiga teman barunya harus berjuang menyelamatkan diri dari serangan tiga orang manusia mutan yang siap mencincang para korban. Hal ini terjadi setelah mereka masuk ke dalam rumah kosong yang ternyata merupakan tempat monster. Setelah mereka sadar, mereka pun berniat keluar. Namun gerombolan monster datang dan mengharuskan Chris dan yang lainnya untuk bersembunyi.
Berjam-jam kemudian, dua monster dalam rumah tertidur. Chris dan ketiganya mengendap-ngend­ap untuk kabur dari rumah. Sayang usaha mereka ketahuan si monster. Mereka berlari sampai Scott menjadi korban. Sisanya menaiki menara, menara dibakar monster, ketiganya pun terjun bebas dan nyungsep di pepohonan. Sial, Carly menjadi korban dengan bagian rahang yang dibacok dengan kapak. Sisanya, Crish dan Jessi harus berjuang menghindari monster-monster­ itu.
•) Wrong Turn 2: Dead End (2007)
Sutradara: Joe Lynch
Film bertema hal yang sedang gandrung saat itu: serial reality show survival ala Survivor, dan penggunaan kamera tangan seperti dalam A Blair Which Project. Film dibuka ketika artis pemula, Kimberly mengemudi menuju lokasi syuting reality show. Sayang, dia kesasar dan mobilnya menubruk seseorang. Dia turun dan melihat seseorang terkapar. Sial, saat seseorang itu didekati, rahang Kimberly malah digigit. Kimberly sekarat dan terhuyung, tak menunggu lama, seorang monster datang dan. membelahnya menjadi dua bagian. Yeah, opening yang lebay. Ketika kapak bisa ngebelah orang dari atas sampai selangkangan. Wuaw!
Dan acara reality show itu dipresenteri mantan militer AS, Dale. Acara itu diikuti enam orang kontestan. Karena Kimberly yang menjadi salah seorang kontestan tidak datang, produser bernama Mara pun menggantikan. Mara punya kekasih bernama Michael yang berperan sebagai kameramen.
Sementara sisa anggota yang lain yaitu, model bernama Elena (kalian ingat dengan Final Destination 3 ketika dua cewek kebakar di tanning tube? Yeah, salah satu cewek itulah pemerannya), pemain skateboard yang mesum, Jonesy; perwira marinir AS yang lesbian, Amber; mantan pemain sepakbola kulit hitam yang tangannya cedera, Jake, dan seniman lukis yang krisis kepercayaan dengan orang lain, Nina.
Kelompok pun dibagi menjadi dua orang. Mereka harus bertahan sampai lima hari ke depan lengkap dengan kamera yang menghiasi pepohonan. Nina berpasangan dengan Mara, Jonesy berpasangan dengan Amber, dan Elena berpasangan dengan Jake.
Mereka terlibat hubungan sosial singkat masing-masing. Sementara Michael sedang mengambil gambar Elena dan Jake. Michael berharap scene itu akan menjadi scene yang diatur sedemikian rupa lengkap dengan bumbu seks. Namun Jake enggan dan lebih memilih pergi. Elena malah menggoda Michael. Sial, adegan itu dilihat oleh Mara, kekasih Michael. Di sini, Nina pun bersimpati pada Mara. Namun permainan acara TV harus berlangsung.
Dan kesenangan itu harus berakhir manakala makhluk-makhluk­ mutan itu mulai menunjukkan diri. Mereka menyerang Dale. Namun karena punya kemampuan mempertahankan diri yang baik, Dale mampu melawan
Nina dan Mara pun menemukan sebuah kabin yang mereka pikir bagian setting dari acara. Namun rumah itu dihuni oleh keluarga mutan yang salah satunya sedang bersalin. Keduanya kabur, namun Mara tewas. Sementara Elena yang sedang berjemur dengan bikini, tewas pula oleh monster kakak beradik yang inses.
Begitulah korban berjatuhan dengan cara-cara tragis dan mengerikan. Sebab, monster itu adalah sosok pintar yang mampu merancang jebakan maut seolah-olah sedang berusaha menangkap binatang padahal faktanya mereka ternyata adalah kanibal.
•) Wrong Turn 3: Left for Dead
Sutradara: Declan O'Brien
Opening Scene dibuka dengan aksi sekelompok anak muda yang sedang melakukan arung jeram. Seusai itu mereka beristirahat dan kita akan disuguhi pemandangan yang wah ketika salah seorang cewek bertopless dia. Keempat orang itu adalah Alex (perempuan kulit putih) dan teman-temannya Sophie, Brent, dan Trey.
Saat Alex pergi untuk mencari Trey, Sophie dan Brent hendak memadu kasih. Sial saat hendak beraksi, payudara Sophie tertusuk panah. Enggak hanya itu, mata sebelah kanannya juga tertusuk panah. Si monster keluar dan memakan mata itu. Sialnya, Brent malah lari, dan dia kena perangkap yang membuat tubuhnya terbelah menjadi tiga bagian. Oh, ya, ampun!
Scene beralih pada sipir penjara Nate yang ditugaskan untuk memindahkan sekelompok narapidana bersama Walter (polisi kulit hitam). Para napi itu adalah Willy, Crawford, Floyd, Brandon, dan Chavez. Dan mereka menggunakan bus di malam hari melewati jalan hutan di kawasan Virginia. Sayang, sebuah mobil menabrak bis mereka hingga jatuh ke jurang. Hal ini membuat narapidana bebas meski kaki mereka terantai dan tangan mereka terborgol.
Chavez sebagai kriminal kelas kakap, mulai menjadi pemimpin. Dia mengintimidasi tahanan lain termasuk Nate. Kemudian seorang perempuan datang meminta pertolongan. Dia adalah Alex, korban yang selamat. Mereka pun terus berjalan keluar dari hutan.
Tak lama mereka menemukan mobil penuh dengan uang yang berkarung-karun­g. Chavez pun menyuruh semua orang mengangkut uang itu. Sementara Walter ditembak lantaran tidak mau bekerja sama. Di sisi lain, monster-monster­ itu mulai mengganggu mereka. Terlebih ketika Chavez membunuh seorang monster dengan memenggal kepala si monster. Hal ini menyulut amarah monster lain. Teror pun dimulai.
Di sekuel ini ada adegan paling mengerikan ketika seorang narapidana dijebak lalu tubuhnya diseret dengan menggunakan mobil. Wajahnya pun hancur karena berbenturan dengan aspal jalan. Selain itu, film ketiga ini punya ending yang cukup dramatis dan lumayan tidak terduga. Sisi humanisnya, keserakahan dapat membunuhmu. Yah, ketika dalam keadaan paling mendesak, seseorang merasa harus membawa pergi berkarung-karun­g uang. Dan ketika mereka selamat, dua di antaranya kembali untuk mengambil uang yang tersisa. Sial, ada aksi bunuh membunuh antarmanusia di sini, sampai akhirnya pembunuh 'sebenarnya' muncul dan siap menyerang.
•) Wrong Turn 4: Bloody Beginning (2011)
Sutradara: Declan O'Brien
Film dibuka dengan setting tahun 1974 di sebuah gedung sanatorium RSJ yang salah satu selnya dihuni oleh manusia mutan. Mereka adalah empat kakak adik yang kanibal dan berwajah buruk rupa. Sialnya, hari itu mereka berhasil kabur dan membabi buta dokter dan psikiater di sana. Salah satunya menyetrum psikater perempuan dengan alat kejut dan memerangkap dokter sampai tangan dan kakinya terpotong.
Setting berlanjut ke tahun 2003 ketika sekelompok mahasiswa hendak liburan di tengah musim dingin. Mereka adalah cewek jomblo, Kania; sepasang lesbian Sara dan Bridget; Lauren, Jenna, dan pacar-pacar mereka Kyle, Vincent, dan Daniel. Saat mengendarai motor, mereka tersasar, dan menemukan sebuah gedung tua. Mereka masuk dan berpikir tidak ada satu pun orang di sana. Lantas, horor pun dimulai ketika tempat itu ternyata ditinggali tiga monster yang haus akan daging manusia. Selanjutnya bisa ditebak, bagaimana cara mereka menyelamatkan diri.
Dalam film keempat ini, kita akan menemukan adegan penyiksaan yang jauh lebih eksplisit dengan durasi lumayan panjang. Terutama adegan menyembelih daging manusia yang masih hidup, lalu dimasak di atas penggorengan. Selain itu, Wrong Turn 4 punya ending yang menarik meski tidak mengejutkan. Ketika dua perempuan yang selamat, harus kehilangan kepalanya karena jebakan.
•) Wrong Turn 5: bloodiness
Lima anak muda, masing-masing dua pasang kekasih (Billy dan Cruz, Gus dan Lit) , dan satu pemuda jomblo bernama Julian sedang berkemah di hutan di kawasan Virginia Barat. Tak jauh dari tempat itu ada pemukiman kecil yang siap merayakan Halloween. Namun pada suatu pagi, salah seorang presenter perempuan mati secara tragis saat lari pagi di hutan. Awalnya dia mengira seseorang yang menghadangnya adalah sosok lelaki pakai topeng Halloween. Tapi saat si presenter mengacungkan jari tengah dan bilang FUCK YOU, hasilnya adalah jarinya ditebas oleh sang pria bertopeng itu. Tidak hanya itu, si presenter pun dibawa kerumah dan dijagal disana, dan akhirnya mati ditangan Maynard, ‘manusia normal’ yang ternyata sudah lama mengurus tiga manusia kanibal berwajah menyeramkan.
Saat Billy CS mau balik dari perkemahan, mereka dihadang oleh Maynard yang pura-pura tertabrak. Ceritanya anak-anak muda itu menjadi incaran monster-monster­ gunung seperti yang pernah kita tahu dalam Wrong Turn sebelumnya. Namun diseri ini, mereka diselamatkan oleh Sherif Angela. Kelima anak muda dan Maynard pun dibawa ke polisi. Sementara polisi satunya diminta untuk menunggu disana. Alhasil, karena lama berdiri disana dan sendirian, tiga monster yang sudah lama memperhatikanny­a pun keluar dari tempat persembunyian. Menyerang polisi dan memakan telinganya dengan sadis.
Dikantor polisi, Billy sang pahlawan rela menangguhkan dirinya sementara keempat kawannya pulang beristirahat dimotel. Sementara Maynard dipenjara dan satu ruang dengan seorang tahanan pemabuk yang setipe dengannya; gendut dan tua.
Selama di motel, tiga monster itu datang kota buat menyelamatkan ayahnya. Monster-monster­ ini sangat pintar membuat jebakan. Lalu, mereka masuk ke kantor polisi. Karena hanya polisi sektor, jadi cuma ditempatkan dua polisi disana. Naasnya, penjaga yang tugasnya mengamati CCTV, juga di bantai oleh tiga monster itu. Dia digantung ke atas hingga kesetrum hingga tewas. Karena itu listrik pun mati.
Kemudian si innocent Cruz, yang tewas oleh si Gigi Taring. Ketika Cruz mau ke kantor polisi untuk mengantarkan makanan buat pacarnya, dia dihadang. Perut Cruz dikoyak tanpa ampun dan jeroannya ditarik dan dijejalkann ke mulutnya sendiri.
Di motel, karena gerah lihat Lita dan Gus foreplay, Julian menyusul ke kantor polisi. Dia sampai ke polisi dengan aman dan sadar Cruz tidak ada disana. Sementara Gus yang habis bermesraan, diteror monster si Mata Satu. Gus pun diculik sementara pacarnya, lita, lagi siap mandi air panas. Kakinya Gus diikat sedemikian rupa dan dipukul menggunakan palu bertubi-tubi sampai penyok. Lalu, tiga monster itu sengaja membawa Gus yang masih hidup ke pelataran kantor polisi. Sherif pun melihat Gus yang ditabrak dengan keji menggunakan truk. Akhirnya Sherif Angela memperbolehkan Billy dan Julian menggunakan senjata api buat nyelametin Cruz. Tapi naas (lagi) Billy dan Julian harus meninggal dengan cara tak kalah tragis. Mereka masing-masing dikubur hidup-hidup dan diserang mesin pemotong rumput serta kakinya dirantai dan dilindas.
Lita yang selamat akhirnya ke kantor polisi, namun ia harus berada dalam kantor berduaan dengan Maynard yang masih ditahan. Sementara itu, Mos tertangkap oleh tiga monster dan berakhir dengan cara terpanggang dalam sebuah tabung besar. Lengkap dengan gas LPG yang sengaja dipasang agar menghasilkan efek BOM!
Lalu, Angela pun menemukan suaminya sendiri mati setelah disetting sedemikian rupa dalam mobil. Ketika Angela buka pintu, perut sang suaminya terburai dengan pisau. Saat yang paling horor adalah saat Angle berusaha memasukka jeroan perut suaminya sebagai ‘upaya penyelamatan’. Nyata-nyatanya,­ tewas juga suaminya itu.
Sementara kala Lita ditinggal di kantor polisi, cewek ini sudah sering dibujuk Maynard supaya Lita bisa membebaskan dia. Tapi Lita bersikukuh tidak mau. Sampai akhirnya ketika ia merasa harus menyelamatkan diri, dia membebaskan juga Maynard di penjara. Tapi apa yang didapat Lita, kedua matanya hilang setelah dicongkel Maynard. Sialnya adegan ini enggak diliatin. Tahu-tahu Lita keluar dari kantor polisi dalam keadaan mengerikan.
Dan selanjutnya, kita tahu semua tokohnya tidak akan berakhir selamat. Termasuk Sherif Angela sang heroik. Dia dijebak sedemikian rupa dalam sel dengan moncong senjata yang mengarah padanya. Mirip adegan penjebakan dalam I Spit On Your Grave. Tidak cukup sampai di situ, Maynard membakar ruangan itu hingga Angela tak bisa selamat.
Menuju ending yang mudah ditebak, Lita berusaha minta tolong di jalanan yang sepi dalam keadaan buta. Truk pun menghampiri, jelas bukan manusia normal. Tapi Maynard dan anak-anaknya!
Mau lebih detail? Coba dibeli aja dvdnya yahhhh:D

sumber : mmuld.wmx.mobi  

Total comment

Author

Unknown

Urban Legend : Kuchisake Onna

THE SLIT MOUTH WOMAN atau yang dikenal dengan KUCHISAKE ONNA, merupakan sosok wanita cantik dengan penampakan yang bisa membuat Anda menjerit ketakutan. Mulutnya lebar karena disobek pisau hingga ke telinga. Kisah ini bermula ketika dahulu kala ada seorang gadis yang menikah dengan seorang pria bernama Samurai. Samurai itu sangat pencemburu dan kasar. Hingga pada suatu hari si gadis ketahuan berselingkuh dengan lelaki lain. Akibatnya si Samurai murka lalu mengambil pedang dan merobek mulut si gadis dari telinga kiri sampai ke kanan. "Dengan keadaanmu yang seperti ini, siapa yang akan mengatakan kau cantik?" kata si Samurai tersebut.
Pada awal 70-an cerita tentang Kuchisake Onna mulai menjadi pembicaraan masyarakat Jepang dan membuat panik. Seorang wanita misterius yang menutupi bagian bawah wajahnya dengan masker kerap muncul di malam hari. Umumnya menyerang anak-anak. Dia akan meminta siapapun yang bertemunya dan menanyakan "Apakah aku cantik?" . Jika masih menggunakan masker mungkin Anda bisa menjawabnya cantik. Setelah Anda menjawab peryanyaan pertama, dia akan membuka maskernya dan menanyakan pertanyaan kedua yang sama. "Bagaimana sekarang, apakah aku cantik?". Jika Anda menjawab tidak cantik, maka wanita ini akan segera membunuh Anda dengan gunting yang panjang.
Lalu, apakah harus menjawab cantik? Ternyata memuji si wanita ini juga tidak akan membuat seseorang selamat. Jika mengatakan cantik, maka Kuchisake Onna akan merobek mulut Anda dari telinga kiri ke kanan, dan membuat Anda menyerupai dia.
Konon, Satu-satunya cara agar selamat adalah menjawab pertanyaan kedua dengan "kamu terlihat biasa" atau "kamu normal". Ini akan membingungkan Kuchisake Onna, sehingga memberikan waktu Anda untuk bisa melarikan diri. Sementara dia sedang melamun, memikirkan apa maksud jawaban Anda 'terlihat normal'?
Selain di Jepang, kisah wanita bermulut sobek ini juga ada di Korea. Di negeri ginseng itu, disebutkan ada wanita bermasker yang suka menyerang anak-anak. Sementara di Amerika mempunyai versi Kuchisake Onna tersendiri. Rumor menyebutkan, ada seorang badut yang muncul di kamar mandi umum dan selalu mendatangi anak-anak sambil menanyakan, "Kau ingin mati atau senyum kebahagiaan?" Jika menjawab senyum kebahagiaan, maka badut akan mengeluarkan pisau dan merobek mulut anak tersebut dari telinga kiri ke kanan.
Meski legenda tersebut belakangan ini sudah mulai jarang dibicarakan, namun kisah ini tetap menyeramkan bagi masyarakat Jepang. Bahkan legenda itu dijadikan film dengan judul Carved.
Kisah diatas mungkin dilebih-lebihkan atau memang seperti itu kisahnya.
Dan yang jelas, jangan pernah tanyakan saya apakah saya percaya dengan cerita diatas atau tidak.

 
sumber : mmuld.wmx.mobi 

Total comment

Author

Unknown